Di bengkel-bengkel untuk mendapatkan saat penyetelan yang tepat sering digunakan alat bantu penyetelan antara lain :
- Timing Light
- Multi tester
- Lampu tester
- Radio tester
Untuk lebih Jelasnya Ikuti contoh dibawah ini :
MEMERIKSA SAAT PENGAPIAN DENGAN TIMING LIGHT :
- Buka tutup rotor mahnit.
- Pasangkan kabel timing light ke kabel tegangan tinggi busi
- Hidupkan motor sekitar 800 rpm
- Arahkan Timing Light ke rotornya
- Arti hasil Pemeriksaan
- Garis /F tepat pada tanda TP-nya, berarti penyetelan tepat.
- Tanda TP tepat pada garis //, sewaktu putaran motor dinaikan, berarti penyetelan tepat.
- Tanda TP diantara F dan //, berarti penyalaan voor.
- Tanda TP diantara T dan F, berarti penyalaan Lambat.
- Motor dalam keadaan mati.
- Posisi kunci kontok ON.
- Hubungkan kabel positip lampu dengan platina positip.
- Hubungkan negatif Lampu dengan mesin / body motor.
- Putar rotor searah putaran mesin, pada posisi top compresi.
- Tetap pada posisi TOP, gerakan Rotor kekiri dan kekanan sehingga lampu hidup terus mati, bila tanda TP tepat garis /F berarti penyetelan tepat.
- Hubungkan kabel-kabel tester dengan platina + dan -
- Lakukan prosedur seperti menggunakan lampu.
- Tanda pembacaan hasil pengetesan, sama dengan keterangan diatas.
FUNGSI PENYETELAN PLATINA
Hampis sebagian besar gangguan yang ada pada sebuah sepeda motor diakibatkan oleh kondisi platina ataupun setelan platina yang kurang tepat. Gangguan-gangguan yang sering terjadi pada platina ataupun penyetelan platina akan berpengaruh pada :- Besar kecilnya listrik tegangan tinggi pada Coil.
- Kuat atau lemahnya tenaga hasil pembakaran.
- Cepat atau lambatnya saat penyalaan.
- Boros dan tidaknya penggunaan bahan bakar.
PROSEDUR PENYETELAN SEBUAH PLATINA
Yang dimaksud dengan menyetel platina adalah, mengatur jarak lamanya kontak pemutus saling berhubungan, atau mengatur gap antara platina duduk dan platina pemukul.Dengan sendirinya akan mempengaruhi pula, proses cepat atau lambatnya pembangkit magnet di dalam coil.
Disamping itu sewaktu kita menyetel platina,kita juga harus menghitung sudut bubungnya. karena besarnya sudut bubung sangat berpengaruh terhadap autput coil :
Untuk menyetel platina ikuti prosedur dibawah ini :
- Tempatkan Platina pada dudukanya.
- pasang baut platina, sementara jangan dikeraskan dulu.
- Putarlah rotor seatrah putaran mesin, sehingga tuas platina pada posisi puncak cam tertinggi.
- Geser platina untuk mendapatkan celah sesuai dengan specifikasinya.
- Spicifikasi celah penyetelan dengan Voeler 0.30 s/d 0.40.
- Keraskan baut pengunci apabila betul-betul sudah tepat.
- Pengukuran alat akan mendapatkan se-tepat-tepatnya apabilaa menggunakan alat bantu point cheker atau Dwell Anggle.
GANGGUAN YANG SERING TERJADI PADA ALAT-ALAT SISTIM PENGAPIAN :
- Busi kotor, atau kurang kerenggangan celah platinanya.
- Specifikasi kerenggangan busi antara 0.60 s/d 0.70 mm.
- Platina terbakar, akibat Condensor rusak.
- Kumparan Coil Terbakar.
- Posisi Platina hamer dan platina dudukan tidak tepat.
- Kumparan Spul terbakar.
- Merubah posisi firing order plat dudukan platina. Contoh : beberapa jenis sepeda Motor HONDA.
- Merubah jarak renggang / Sudut bubung Platina.
- Menggeser posisi Stator, Pada beberapa jenis kendaraan yang menggunakan sistim pengapian electronik.