- Melancarkan alat - alat yang bergerak atau berputar.
- Mencegah atau mengurangi timbulnya aus pada alat yang bergesekan.
- Mencegah timbulnya suara brisik karena pergesekan alat-alat.
- Membantu atau mengurangi timbulnya panas yang di sebabkan oleh alat-alat yang saling bergesekan.
- Mengurangi besarnya tenaga mesin yang terbuang untuk melawan gaya gesekan.
Oleh karena itu bila pelumasan mesin tidak sempurna atau kurang di perhatikan, maka akan berakibat pada mesin timbul gejala-gejala sebagai berikut :
- Tenaga mesin kurang dikarenakan banyak yang terbuanng untuk melawan gesekan-gesekan yang timbul pada alat-alatnya.
- Motor Cepat panas dan timbul suara brisik.
- Alat-alat menjadi cepat rusak karena aus.
- Hidup mesin tidak stabil karena tidak lancarnya alat-alat yang bergerak / berputar.
- Ada kemungkinan macet dengan tiba-tiba, sehingga mesin mati mendadak.
Untuk mencegahakibat-akibat seperti tersebut di atas dan supaya hidup mesin selalu normal dan stabil ( tidak mudah berubah ) maka pelumasan mesin harus mendapat perhatian yang khusus secara tetap dan kontinyu , yaitu mengenai :
- kekentalan minyak pelumass (Oli ) yang di gunakan .
- Waktu pengontrolan dan pergantian minyak pelumas.
- Segera mengatasi bila terjadi pelumasan mesin berlangsung tidak sempurna.
Kekentalan Minyak Pelumas
Oli sebagai bahan pelumas mesin , di tentukan kekentalanya oleh besar kecilnya angka SAE oli tersebut. Semakin besar angka SAE nya berati semakin besar kekentalan Oli tersebut.
SAE adalah singkatan dari Socioty of Automotive Egineers, yaitu suatu Badan standardisasi mesin-mesin kendaraan.
Untuk mesin-mesin sepeda motor di gunakan oli SAE 30 , baik untuk motor 2 takt maupun motor 4 takt.
Jadi penggunaan Oli untuk sepeda motor yang angka SAE nya lebih tinggi dari SAE 30 adalah bukan semestinya , mungkin ada pertimbangan-pertimbangan lain.
Jenis Oli menurut angka kekentalan ada 2 macam , yaitu :
- Oli yang berderajat kekentalan tinggal ( Single grade Oli ) artinya oli yang hanya mempunyai satu sifat kekentalan saja. Misalnya SAE 10, SAE 20, SAE 30, SAE 40, SAE 50, dan lain sebagainya. kearena penentunya kekentalanya dalam suhu udara normal yaitu pada suhu 20* celcius, maka pada suhu yang lebih dingin sifat kekentalan oli tersebut dapat berubah menjadi lebih pekat dan pada suhu yang sangat panas sifat kekentalan oli tersebut dapat berubah menjadi encer.
- Oli yang berderajat kekentalan ganda ( Multiple grade Oil ) artinya Oli yang mempunyai sifat kekentalan ganda, biasanya di sebut Oli spesial , Misalnya : SAE 10W/30, SAE 10W/40, SAE 10W/50, SAE 20W/40, SAE 20W/50 dan seterusnya. [ W ], adalah singkatan dari wintron , artinya musim dingin. berarti oli tersebut telah di test pada musim dingin dan mempunyai sifat kekentalan SAE 10, atau SAE 20, Sehingga dalam keadaan mesin yang masih dingin sekalipun oli tersebut tidak terlalu pekat. selain sifat yang tidak berubah menjadi pekat waktu dingin, Oli spesial ini mempunyai ketahan terhadap perubahan sifat kekentalan menjadi encer pada waktu mesin panas. Dengan sifatnya yang ganda itulah maka harganya juga lebih mahal dari oli yang bias/derajat tunggal. Adapun oli yang yang telah mengalami pengujian kekentalanya, adalah Oli yang mempunyai simbul SE di belakang angka SAE nya. Misalnya : SAE 30 SE, SAE 40 SE, SAE 10/30 SE dsb, [ SE ] Adalah singkatan dari Station Egine , Artinya untuk mesin-mesin kendaraan, Badan penguji yang terkenal adalah API ( American Petrolium Industry ), yaitu suatu perusahaan Perminyakan di AS.
Sistim pelumasan pada mesin honda ada 2 macam, yaitu :
1.) Pelumasan sistim percikan , di gunakan pada mesin Honda C50. Pada sistim ini menggunakan alat pemercik atau sendok percik yang di pasang pada big end stang zuigernya.
Tetapi pelumasan ini sekarang tidak di gunakan lagi karena kurang memenuhi kebutuhan pelumasan pada mesin-mesin yang putaranya tinggi.
Keterangan gambar
1. Oli didalam carter
2. Sendok percik pada big end stang zuiger
3. Oli yang di percikan waktu mesin hidup.
2.) Pelumasan sistim paksa, yaitu pelumasan yang menggunakan pompa oli sebagai alat untukmemaksa oli supaya beredar pada saat mesin hidup, sistim inilah yang paling banyak di gunakan pada mesin Honda, karena sesuai dan mampu mencukupi kebutuhan pelumasan untuk mesin-mesin putaran tinggi ( Hight Performance Egine ).
Jenis Pompa yang di gunakan ada 2 macam, yaitu :
a. Pompa oli roda gigi (model lama ), atau Pompa Oli Rotor untuk model baru. Pompa oli tersebut. di gunakan pada motor-motor yang bersilinder satu .
b. Pompa Oli Plunger/Piston : Pompa oli ini di gunakan pada motor-motor type Twin, Misalnya : CB125 , CB175, dan Cb200 Twin.
Keterangan gambar A :
1. Badan pompa.
2. Rotor luar.
3. Rotor dalam.
4. Oli masuk ke Pompa.
5. Oli yang keluar dari pompa.
Keterangan gambar B :
1. Saringan Oli
2. Badan pompa / silinder
3. Plunger / Fiston
4. Batang / Tuas Plunger
5. Gigi primer kopling dengan nok pompa oli
6. Klep pompa
7. Oli masuk ke pompa.
8. Oli yang keluar dari pompa.
Schema Peredaran Oli pada mesin Honda dengasn sistim Pelumasan paksa :
Keterangan :
1. Oli di dalam Carter/ bakmesin
2. saringan Oli carter.
3. Pompa oli.
4. Sarikngan sentrifugal.
5. Oli ke lager kruk as kanan.
6. Oli ke lager kruk as kiri
7. Oli ke lager / bos as primer
8. Oli ke lager as skunder
9. Oli untuk melumasi klep
Gangguan pelumasan pada mesin Honda :
Bila waktu mesin hidup oli tidak naik atau naik tetapi tidak lancar penyebab kemungkinanya adalah :
- Oli mesin kurang dari batas minimalnya.
- Saringan Oli terlalu kotor atau mampat.
- Pompa Oli rusak atau lobang-lobang masuk dan keluarnya tersumbat.
- Saluran Oli pada blok mesin kotor atau tersumbat.
- Terdapat packing yang rusak atau Oli sil rusak , sehingga bocor Oli didalam mesin.
Pelumasan pada motor 2 takt di bagi menjadi 2 bagian yaitu :
- Pelumasan mesin : pelumasan mesin ialah pelumasan untuk kopling dan versneleng, menggunakan sistim pelumasan Rendam/basah. artinya mas/oli, Oli yang di gunakan adalah SAE 30 atau SAE 10W30. Pemeriksaan dan penambahan oli mesin di lakukan pada setiap menempuh jarak 3000 km, dan harus diganti oli baru bila sudah menempuh jarak 5000 - 6000 Km. Lebih cepat di ganti sebelum menempuh jarak tersebut , lebih baik.
- Pelumasan khusus Motor : Pelumasan khusus motor ialah pelumasan untuk bagian kruk As ke atas yang merupakan penghasil tenaga mesin. Pada pelumasan khusus motor tersebut, Setiap sepeda motor memiliki sistim pelumasan sendiri-sendiri. Pada Vespa , Lambretta dan Bajaj menggunakan sistim Pelumasan Campuran langsung. Pada yamaha, Suzuki dan kawasaki menggunakan Sistim pelumasan Campuran Tidak langsung. yang lebih di kenal dengan nama sistim pelumasan inject ( semprot ).
Menggunakan sistim campuran langsung , artinya Oli di campur langsung ke dalam bensinnya. Perbandingan campuranya adalah 2% - 5% oli dari banyaknya bensin. Pada vespa dan Bajaj menggunakan campuran 2%, pada Lambretta menggunakan campuran 5% oli yang di gunakan adalah oli SAE 30 atau SAE 10W/30 yang tidak mengandung busa atau detergent.
Bila campuran tidak tepat atau kwalitas oli kurang baik, maka akan berpengaruh langsung terhadap hidup dan tenaga mesinya.
a. Bila campuran oli terlalu banyak atau pekat berakibat :
- Mesin sulit di star atau di hidupkan.
- Tarikan motor berat, asap knalpot putih tebal.
- Busi cepat kotor dan cepat mati.
- Mesin cepat panas, tenaga kurang, knalpot cepat mampat.
b.Bila campuran oli kurang dari 2% maka akan berakibat sbb :
- Mesin cepat panas dan suaranya brisik.
- Di gas tinggi sering timbul suara menggelitik.
- Mesin tidak bertenaga waktu putaran tinggi.
- Mesin sering mati mendadak waktu panas, karena macet atau ngempos kompresinya.
- Knalpot tidak/kurang berasap putih walaupun di gas tinggi.
Pelumasan pada motor-motor yamaha.
Pelumasan pada motor yamaha menggunakan sistim pelumasan inject yang di sebut sistim Autolub ( Automatic Lubrication ) yang artinya pelumasan otomatis.
Sistimnya adalah Oli di semprotkan ke dalam inlet ( saluran masuk gas ) sehingga gas yang masuk ke dalam carter bercampur dengan kabut oli. Dengan perbedaan berat jenis, maka campuran udara dengan bensin masuk ke dalam silinder. dan kabut oli tetap tertinggal di dalam carter. Dengan bantuan keping imbqangan Kruk As, Maka Oli dapat di sebarkan ke seluruh bagian yang membutuhkan pelumasan.
Keterangan gambar :
a. rol kabel.
b. Tanda panah pada rol kabel.
c. Pen pada as pompa.
d. Kabel oli.
e. skrup udara palsu
f. nipel slang output.
g Gigi pengontrol.
Keterangan gambar :
1. Tangki oli samping
2. pompa autolub.
3. Inlet / Saluran masuk gas
4. Semprotan kabut Oli
5. Slang Oli input
6. Slang Oli output
7. Kabel oli
8. Kabel gas.
Gangguan-gangguan Pelumasan sistim Inject.
1. Bila semprotan oli terlalu besar maka akan berakibat :
- Asap knalpot putih tebal.
- Larinya motor kurang, di gas terasa berat.
- Busi cepat kotor dan cepat mati.
- Knalpot cepat mampat.
- Boros olisamping.
- Kadang-kadang motor sulit di start/di hidupkan.
- Ruang bakar cepat kotor, motor cepat panas.
- Pompa oli rusak, klepnya bocor. ( harus diperiksa atau diganti )
- Penyetelan Oli tidak tepat. (Harus di setel ulang )
- Kabel pompa oli pendek. ( di setel atau di ganti yang tepat )
2. Bila semprotan kurang , dapat berakibat :
- Knalpot tidak berasap putih sama sekali.
- Pada putaran rendah dan sedang di gas terasa ringan.
- Di gas tinggi sering mengelitik, tenaga turun atau mesin mati.
- Suara mesin berisik, kering dan cepat panas sekali.
- Bila mesin sudah panas sering ngempos dan mati sendiri.
- Busi cepat mati karena aus terbakar, berwarna putih kering.
- Oli samping kering atau sudah kosong.
- Oli tidak turun karena tgangkinya kotor atau slangnya tersumbat kotoran.
- Kabel pompa oli terlalu panjang atau kendor.
- Sistim pelumasanya terdapat udara palsu/masuk angin.
- Penyetelan pompa oli kurang tgepat.
- Pompa oli rusak atau klepnya macet.
Pelumasan diluar mesin.
Yang dimaksud pelumasn diluar mesin ialah, Pelumasan alat-alat lain bukan mesin yang termasuk perlengkapan sepeda motor .
Di bawah ini diberikan contoh-contoh alat diluar mesin yang perlu mendapat pelumasan dan jangka waktu pemeriksaan/penggantianya .
- Mesin Honda : diganti setiap menempuh jarak 3000 km , SAE 30.
- Transmisi motor 2 takt : diganti setiap menempuh jarak 3000 km , dengan Oli SAE 30 atau SAE10W/30.
- Oli samping motor 2 takt : di kuras dan di ganti setiap menempuh jarak 5000 - 6000 km , dengan oli SAE 30 atau SAE 10W/30.
- Rantai Roda : Setiap menempuh jarak 3000 km, bersihkan dan lumasi dengan oli SAE 30. Bila cuaca lembab lumasi setiap menempuh jarak 300km.
- Handle Gas : Setiap menempuh jarak 3000 km lumasi dengan gemuk halus / gemuk putih.
- Pedal rem, Pedal Versneling : setiap 3000 km dengan gemuk halus.
- Fork depan , Belakang : Setiap 3000 km dengan Oli SAE 10W/30.
- Cam platina : Setiap 3000 km dengan oli SAE 20.
- Lager stang : Setiap 3000 km dengan gemuk lager medium yang water prof.
- Lager roda : Setiap 3000 Km dengan gemuk medium yang water prof
Baca juga posting berikutnya : Sistim Pendinginan Pada Sepeda motor atau Cooling Systim